Reklamasi Lahan Rendah H.R. Mulyanto

Posted by Belibuku.web.id Jumat, 30 Desember 2011 0 komentar

Ecosystem lahan rendah (wetland) terdapat dalam luasan yang sangat besar tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Lahan rendah ini mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi lahan yang produktif khususnya untuk lahan pertanian bagi tanaman pangan maupun perkebunan. Suatu rekayasa reklamasi diperlukan untuk dapat memanfaatkannya secara ekonomis dan tidak mengancam kelestarian lingkungan sehingga memberikan produktifitas berkelanjutan sesuai dengan asas manfaat sosial, ekonomi dan berwawasan lingkungan. Tindakan reklamasi merupakan suatu usaha yang memerlukan teknik yang cukup rumit. Buku ini menjelaskan garis-garis pokok dari teknik reklamasi terhadap lahan rendah yang dapat dipakai sebagai petunjuk awal.
ISBN : 978-979-756-685-2
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 29.800,00
Halaman : VIII+13

Baca Selengkapnya ....

Pokok-Pokok Ketentuan Umum Perpajakan Billy Ivan Tansuria

Posted by Belibuku.web.id Kamis, 29 Desember 2011 0 komentar
Pokok-Pokok Ketentuan Umum Perpajakan di ilhami Undang-undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (UU KUP) merupakan ketentuan perpajakan yang bersifat formil bagi undang-undang pajak yang bersifat materil diantaranya UU PPh dan UU PPN. Ketentuan formil banyak mengatur tentang hak dan kewajiban Wajib Pajak beserta sanksi apabila terjadi pelanggaran atas kewajiban-kewajiban tersebut, selain itu juga mengatur tentang hak dan kewajiban fiskus yang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan perpajakan. Pembahasan dalam buku ini berpatokan kepada Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU No.6 Tahun 1983 s.t.d.t.d. UU No.28 Tahun 2007) beserta dengan peraturan-peraturan terkaitnya, yang telah dipilih dan disusun secara sistematis meliputi topik-topik diantaranya: ? Pendaftaran Wajib Pajak: NPWP dan PPKP ? Pembayaran Pajak ? Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak ? Pelaporan Pajak: SPT ? Pembukuan dan Pencatatan ? Wakil dan Kuasa Wajib Pajak ? Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak ? Pendaftaran Wajib Pajak: NPWP dan PPKP ? Pembayaran Pajak ? Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak ? Pelaporan Pajak: SPT ? Pembukuan dan Pencatatan ? Wakil dan Kuasa Wajib Pajak ? Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
Billy Ivan Tansuria
ISBN : 978-979-756-656-2
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 39.800 29.850,00
Halaman : XXIV+3
40

Baca Selengkapnya ....

Pokok-Pokok Ketentuan Umum Perpajakan Billy Ivan Tansuria

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
Pokok-Pokok Ketentuan Umum Perpajakan di ilhami Undang-undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (UU KUP) merupakan ketentuan perpajakan yang bersifat formil bagi undang-undang pajak yang bersifat materil diantaranya UU PPh dan UU PPN. Ketentuan formil banyak mengatur tentang hak dan kewajiban Wajib Pajak beserta sanksi apabila terjadi pelanggaran atas kewajiban-kewajiban tersebut, selain itu juga mengatur tentang hak dan kewajiban fiskus yang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan perpajakan. Pembahasan dalam buku ini berpatokan kepada Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (UU No.6 Tahun 1983 s.t.d.t.d. UU No.28 Tahun 2007) beserta dengan peraturan-peraturan terkaitnya, yang telah dipilih dan disusun secara sistematis meliputi topik-topik diantaranya: ? Pendaftaran Wajib Pajak: NPWP dan PPKP ? Pembayaran Pajak ? Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak ? Pelaporan Pajak: SPT ? Pembukuan dan Pencatatan ? Wakil dan Kuasa Wajib Pajak ? Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak ? Pendaftaran Wajib Pajak: NPWP dan PPKP ? Pembayaran Pajak ? Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak ? Pelaporan Pajak: SPT ? Pembukuan dan Pencatatan ? Wakil dan Kuasa Wajib Pajak ? Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
Billy Ivan Tansuria
ISBN : 978-979-756-656-2
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 39.800 29.850,00
Halaman : XXIV+3
40

Baca Selengkapnya ....

Hukum Pajak Material Marihot Pahala Siahaan

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar

Hukum Pajak Material Pajak pada dasarnya merupakan peralihan sebagian kekayaan dari masyarakat kepada negara yang dimungkinkan oleh undang-undang pajak. Peralihan kekayaan tersebut membuat pajak dipandang dari dua sisi yang berbeda. Bagi masyarakat sering kali pajak dianggap sebagai beban, mengingat setiap anggota masyarakat yang memenuhi ketentuan perpajakan sebagai wajib pajak harus membayar pajak yang dikenakan kepadanya. Pajak dianggap sebagai beban mengingat adanya keharusan membayar pajak yang pada akhirnya akan mengurangi daya beli orang tersebut, terutama jika dibandingkan apabila ia tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Di sisi lain bagi pemerintah dan fiskus pajak harus dipungut karena terbukti pajak memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan negara. Hal ini membuat pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak, baik dengan usaha intensifikasi maupun ekstensifikasi pajak. Beban bagi masyarakat di satu sisi dan potensi penerimaan yang cukup besar di sisi lain bagi pemerintah sering kali membuat manfaat dan peranan pajak dipandang berbeda, sesuai dengan sudut pandang masing-masing pihak. Hal demikian tidak saja hanya terjadi di Indonesia tetapi juga diberbagai negara yang menerapkan pajak sebagai sumber penerimaan negara. Hal ini membuat para ahli pajak mempelajari pajak dan mengembangkan ilmu tentang pajak dengan maksud agar pajak dapat diterima oleh semua pihak. Pemungutan pajak diatur dalam Hukum Pajak Indonesia, yang menjamin pemenuhan hak dan kewajiban antara wajib pajak di satu sisi dan kewenangan serta kewajiban petugas pajak (fiskus) dalam pemungutan pajak di sisi lain. Hal ini membuat siapa pun yang ingin memahami pajak harus memahami pula ketentuan yang diatur dalam Hukum Pajak. Buku ini adalah satu dari rangkaian Seri Hukum Pajak Indonesia, yang membahas tentang ketentuan Hukum Pajak Material. Pembahasan dalam buku ini meliputi objek pajak; subjek pajak dan wajib pajak; saat dan tempat pajak terutang, tahun pajak, serta masa pajak; dasar pengenaan pajak, batas tidak kena pajak; tarif pajak dan cara perhitungan pajak; pengenaan pajak; serta pengurangan pajak. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca dapat lebih memahami ketentuan Hukum Pajak Material yang berlaku di Indonesia.
ISBN : 978-979-756-663-0
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 54.800 41.100,00
Halaman : XIV+240

Baca Selengkapnya ....

Hukum Pajak Formal Marihot Pahala Siahaan

Posted by Belibuku.web.id Rabu, 28 Desember 2011 0 komentar
Hukum Pajak Formal pada dasarnya merupakan peralihan sebagian kekayaan dari masyarakat kepada negara yang dimungkinkan oleh undang-undang pajak. Peralihan kekayaan tersebut membuat pajak dipandang dari dua sisi yang berbeda. Bagi masyarakat sering kali pajak dianggap sebagai beban, mengingat setiap anggota masyarakat yang memenuhi ketentuan perpajakan sebagai wajib pajak harus membayar pajak yang dikenakan kepadanya. Pajak dianggap sebagai beban mengingat adanya keharusan membayar pajak yang pada akhirnya akan mengurangi daya beli orang tersebut, terutama jika dibandingkan apabila ia tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Di sisi lain bagi pemerintah dan fiskus pajak harus dipungut karena terbukti pajak memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan negara. Hal ini membuat pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak, baik dengan usaha intensifikasi maupun ekstensifikasi pajak. Beban bagi masyarakat di satu sisi dan potensi penerimaan yang cukup besar di sisi lain bagi pemerintah sering kali membuat manfaat dan peranan pajak dipandang berbeda, sesuai dengan sudut pandang masing-masing pihak. Hal demikian tidak saja hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai negara yang menerapkan pajak sebagai sumber penerimaan negara. Hal ini membuat para ahli pajak mempelajari pajak dan mengembangkan ilmu tentang pajak dengan maksud agar pajak dapat diterima oleh semua pihak. Pemungutan pajak diatur dalam Hukum Pajak Indonesia, yang menjamin pemenuhan hak dan kewajiban antara wajib pajak di satu sisi dan kewenangan serta kewajiban petugas pajak (fiskus) dalam pemungutan pajak di sisi lain. Hal ini membuat siapa pun yang ingin memahami pajak harus memahami pula ketentuan yang diatur dalam Hukum Pajak. Buku ini adalah satu dari rangkaian Seri Hukum Pajak Indonesia, yang membahas tentang ketentuan Hukum Pajak Formal, yang mengatur tentang cara-cara mengimplementasikan Hukum Pajak Material menjadi suatu kenyataan. Dalam buku ini dibahas cara-cara penyelenggaraan pemungutan pajak, antara lain mengenai penetapan suatu utang pajak, pengawasan oleh pemerintah terhadap penyelenggaraannya, kewajiban para wajib pajak baik sebelum maupun sesudah diterimanya surat ketetapan pajak, kewajiban pihak ketiga dan prosedur dalam pemungutan pajak, hak wajib pajak, dan sanksi terhadap wajib pajak yang melanggar, kewenangan fiskus, kewajiban fiskus, serta sanksi terhadap fiskus yang tidak menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca dapat lebih memahami ketentuan Hukum Pajak Formal yang berlaku di Indonesia.
ISBN : 978-979-756-664-7
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 56.800 42.600,00
Halaman : XIV+264

Baca Selengkapnya ....

BUKU-BUKU PARIWISATA DAN PERHOTELAN

Posted by Belibuku.web.id Selasa, 27 Desember 2011 0 komentar
Judul : HOTEL MANAGEMENT (Manajemen Hotel)
Pengarang : Richard Komar
Penerbit : Grasindo
Harga : Rp. 81.500 discont  20%
Bayar :  Rp. 61.125 
B-Ht001
DETAIL


PENGELOLAAN HOTEL TRAINING Berdasarkan Prinsip Manajemen Hotel Berbintang
Pengarang : Dra. Ni Wayan Suwithi
Penerbit : Alfabeta
B-Ht002
DETAIL  




TEORI DAN PRAKTIK HOTEL FRONT OFFICE
Pengarang : Bagyono
Penerbit : Alfabeta
B-Ht003
DETAIL





MANAJEMEN PENYELENGGARAAN HOTEL
Pengarang : Drs. Agus Sulastiyono, M.Si.
Penerbit : Alfabeta
B-Ht004
DETAIL





HOUSEKEEPING HOTEL (Problem Solving & Terminologi)
Pengarang : Bagyono
Penerbit : Alfabeta
B-Ht005 
DETAIL





TEKNIK DAN PROSEDUR DIVISI KAMAR PADA BIDANG HOTEL
Pengarang : Agus Sulistiyono, Drs., M.Si.
Penerbit : Alfabeta
B-Ht006  
DETAIL  









CONTOH SKRIPSI, PTK, PTS, TESIS

Baca Selengkapnya ....

Biokimia Retno Sri Iswari

Posted by Belibuku.web.id Senin, 26 Desember 2011 0 komentar
biokimia retno
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari senyawa-senyawa kimia dan prosesnya di dalam tubuh mahluk hidup. Senyawa dalam tubuh yang di ulas meliputi Enzim, Hormon, Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin dan imunoglobulin.

Buku Biokimia karya  Retno Sri Iswari ini dibuat dengan maksud membantu mahasiswa dalam mempelajari matakuliah Biokimia di tingkat Akademi dan Universitas serta para praktisi yang memerlukan informasi yang dapat diperoleh dari materi yang ada di dalam buku ini.
Pembahasan materi meliputi:
•    Pencernaan Makanan
•    Enzim
•    Vitamin
•    Hormon
•    Pencernaan
•    Imunokimia
ISBN : 979-756-171-6
Tahun terbit : 2006
Harga : Rp 27.800,00

[add_to_cart=12371]

Baca Selengkapnya ....

NOVEL-NOVEL INDONESIA

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar

Judul : SISI MERAH JAMBU
Pengarang : Mira W.
Penerbit : Gramedia
Harga : Rp. 30.000 discont  20%
Bayar : Rp. 24.000

DETAIL  




Judul : LIMBAH DOSA
Pengarang : Mira W.
Penerbit : Gramedia
Harga : Rp. 28.000 discont  20%
Bayar : Rp. 22.400

DETAIL   







Baca Selengkapnya ....

Pengantar Statistika Nana Danapriatna

Posted by Belibuku.web.id Minggu, 25 Desember 2011 0 komentar
Pengantar Statistika
Nana Danapriatna - dkk
ISBN : 979-756-025-1
Tahun terbit : 2005
Harga : Rp 32.800,00
Halaman : XIV + 148

Sinopsis :

Baca Selengkapnya ....

Museum Wayang Kota Jakarta

Posted by Belibuku.web.id Sabtu, 24 Desember 2011 0 komentar

museum wayang jakarta

Puppet Museum has an artistic building in the Great North Door, Street 27 West Jakarta, was built in 1912, previously as the land of the church, built in 1640 under the name De Oude Hollandsche Kerk (Old Dutch Church). In 1732 the Museum Wayang renovated and renamed the De Nieuwe Kerk Hollandsche (New Holland Church). This church building had been completely destroyed by an earthquake. Bataviasche Genootschap Kunsten van en Wetenschappen (Batavian Society of Arts and Sciences), which are the institutions dealing with science and culture of Indonesia bought this building.

The institute building was then sent to the Stichting Oud Batavia (Batavia Lama Foundation) and on December 22, 1939. In Puppet Museum was built created a museum with the name of Oude Bataviasche Museum (Museum of Old Batavia). In 1957 the building was presented to the Institute of Culture Indonesia (Indonesian Cultural Institute) and on 17 September 1962 submitted to the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia, which is then delivered to the DKI Jakarta Administration June 23, 1968 to be a Puppet Museum, the inauguration took place on August 13, 1975.

museum wayang jakarta

Shadow Puppet (commonly known as wayang) in Indonesia, especially in Java, is initially a product of the culture of the Royal Court. It was first used as an instrument of worship to the ancestors, and after the Hindu culture entered Indonesia iaround the 5th century, he developed a shift in values. Typical Indonesian wayang world have influence, especially in terms of story, such as the Ramayana (Story of Rama) and Mahabharata (Great Bharata), making presentations constantly changing shape and with a wider range of performance and the theme of the story. In subsequent developments puppet possessed by Indonesia has become a tradition, which has been able to survive in a supportive community that consists of various elements. Museum visitors are invited to know the different characters, attitudes and behavior through stories from different regions puppet performance that has a weight of high value in our culture and displays a collection of puppets like shadow puppets, puppet show, the Statue of puppets, shadow masks, puppets beber, puppet glass , gamelan (traditional musical instrument sets) and painting puppet.

Puppet Museum also displays various collections of puppets and dolls from friendly countries such as Malaysia, Thailand, Suriname, China, Vietnam, France, India and Cambodia. This not only become an object for recreation, learning for students / enthusiasts can be done at the Museum, and Museum can even be used as a place for training, documentation and research center of the shadow puppets, and can be used as an inter-regional and international media on knowledge culture. To support its existence, in staging a puppet museum and attraction of making puppets regularly organized.

museum wayang jakarta
Puppet theater is using a puppet or a human dancer. Puppets can be made from the skin that do puppet play, or of wood. Museum Wayang (Puppet Museum used to be called as well) is a museum that holds a collection of puppets from various regions in Indonesia and even from other states. The idea of ??building a Puppet Museum began when H. Ali Sadikin, Jakarta Governor, attended the second week of the puppet museum in 1974. With the support of the committee weeks museum of puppets, puppet lover, and the Governor of Jakarta, the buildings in the Great North Road Door No. 27, West Jakarta decided to be a Puppet Museum. The museum was officially opened on August 13, 1975 by Governor of Jakarta, H. Ali Sadikin.

Puppet Museum building was built at the site of an old church, built by the VOC in 1640 under the name "de Oude Kerk Hollandsche". The church was used as a house of worship for Dutch civil and military in Indonesia until 1732. In 1733 the church was renovated and renamed the "de Nieuwe Kerk Hollandsche". The building was there until 1808, until the earthquake broke it makes the church can not be occupied again. At the location where the church stood before, a building and then built, it's one that stands there today, which initially serves as a warehouse owned by Geo Wehry & Co. Initially in 1912, the front side Puppet Museum was built in Neo Renaissance style, but then in 1938 the entire building was renovated and adapted to be like building at the time of Dutch colonialism. Park open Puppet Museum located in the former pages Dutch church was estimated as the funeral of Governor General Jan Coen Peiterszoon.
museum wayang jakarta
Puppet Museum's collection is very diverse, both in small and large sizes. Wayang shadow puppet museum collects Indonesia, such as Kedu, Tejokusuman, Ngabean, Surakarta, Banyumas, Cirebon, Gedog, Sadat, MADIA Krucil, Sasak, moth, Revelation, Golden Deer, Measure, torch, klitik, and Beber. Puppet Museum has a collection of rare as well as wayang puppet Diamond, Suket, Beber and Revolution. In addition, the Puppet Museum also has several collections of wooden puppets like Chess, smacking Cirebon, Kebumen, Pekalongan, Bandung, Gundala-Gundala of Tanah Karo, and Si Gale-Gale from the Land of Batak. There is a collection of masks derived from Cirebon, Bali and Central Java. Some other items are also displayed in the Museum Wayang, such as gamelan, Blencong lights, glass puppets, puppets zinc, and painting. There are several collections that are being sourced from overseas, some of them are from Kelantan, Malaysia, Suriname, French, Cambodia, and Thailand.
Creation of Work World Heritage

On 7 November 2003, the UN recognizes Indonesia as a puppet creation of world heritage. Therefore, if you visit Jakarta you should enter into the Puppet Museum in one of a list of interesting places you must visit.

Museum Wayang puppet making presentations at regular intervals on every second Sunday, the third and fourth of each month, 10:00 to 14:00 pm. Puppet Museum located next to Fatahillah Square, and near the Jakarta History Museum and Fine Arts and Ceramics Museum is also interesting to visit. Puppet Museum located in Old Town (Old City) area formerly known as Batavia. There are many buildings inherited from the age of Batavia around the museum, such as Red Shop (Shop Red), Kota Intan Bridge, Batavia Hotel, Maritime Museum (Museum Bahari), Syahbandar Tower, Port of Palm Sunda. Museum Bank Mandiri and Bank Indonesia Museum situated at the cross of busway terminal, about 300 meters from the Museum Wayang.

If you are interested in Indonesia currency and banking history, then you should visit the museum. You might want to enjoy the unique Old Town Station inside the station, and see the activity inside. To achieve the Puppet Museum you can take a taxi or public transportation, like busway. If you choose to ride busway, please ride the busway corridor route first with Blok M to the Old Town. You need to get off at Terminal Old Town (Old City Terminal) which is the last terminal where the busway will stop before returning to Block M. You can reach the Puppet Museum a short walk from the terminal, because the distance is only about 300 meters, or you can ride a bike where the locals refer to it as motorcycles.


Baca Selengkapnya ....

BUKU BUDAYA DAN SEJARAH

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
Judul : RARA MENDUT
Pengarang : Y. B. Mangunwijaya
Penerbit : Gramedia
Harga : Rp. 120.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 96.000 
B-Bd026
DETAIL 



Judul : WIWARA (PENGANTAR BAHASA DAN KEBUDAYAAN JAWA)
Pengarang : Harimurti Kridalaksana
Penerbit : Gramedia
Harga : Rp. 40.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 32.000 
B-Bd027
DETAIL  

Judul : ORIENTALISME
Pengarang : Edward W. Said
Penerbit : Pustaka Pelajar
Harga : Rp. 86.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 68.800 
B-Bd028
DETAIL  



Judul : ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR
Pengarang : Drs. Sujarwa, M.Hum.
Penerbit : Pustaka Pelajar
Harga : Rp. 52.500 discont  20%
Bayar :  Rp. 42.000 
B-Bd029
DETAIL  


Judul : TEORI BUDAYA
Pengarang : David Kaplanm; Robert A. Manners
Penerbit : Pustaka Pelajar
Harga : Rp. 40.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 32.000 
B-Bd030
DETAIL  


Judul : TEMBANG MACAPAT
Pengarang : Dra. Sukatmi Susantina, M.Hum
Penerbit : Panji Pustaka
Harga : Rp. 35.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 28.000 
B-Bd031
DETAIL  


Judul : KEARIFAN BUDAYA DALAM KATA
Pengarang : F.X. Rahyono
Penerbit : Wedatama Widya Sastra (WWS)
Harga : Rp. 42.500 discont  20%
Bayar :  Rp. 34.000 
B-Bd032
DETAIL

Judul : BUDAYA KEPINTARAN SAMPAI BUDAYA KEKERASAN PIKIRAN
Pengarang : IBM Dharma Palguna
Penerbit : Sadampatyaksara
Harga : Rp. 26.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 20.800 
B-Bd033
DETAIL 

Judul : SEKAR MACAPAT
Pengarang : Karsono H Saputra
Penerbit : Wedatama Widya Sastra (WWS)
Harga : Rp. 28.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 22.400 
B-Bd034
DETAIL


Judul : TEMBIKAR UPACARA DI CANDI-CANDI JAWA TENGAH ABAD KE 8-10
Pengarang : Wanny Rahardjo Wahyudi
Penerbit : Wedatama Widya Sastra (WWS)
Harga : Rp. 55.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 44.000 
B-Bd035
DETAIL  
Judul : PERTIMBANGAN EKOLOGIS PENEMPATAN SITUS MASA HINDU - BUDA DI DAERAH YOGYAKARTA
Pengarang : Mundardjito
Penerbit : Wedatama Widya Sastra
Harga : Rp. 40.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 32.000 
B-Bd036    
DETAIL  

Judul : NAPAK TILAS PERJALANAN MPU PRAPANCA
Pengarang : Hadi Sidomulyo
Penerbit : Wedatama Widya Sastra (WWS)
Harga : Rp. 40.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 32.000 
B-Bd037  
DETAIL
Judul : PENGANTAR FILOLOGI JAWA
Pengarang : Karsono H. Saputra
Penerbit : Wedatama Widya Sastra
Harga : Rp. 25.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 20.000 
B-Bd038 
DETAIL


Judul : SEJARAH PERADABAN ISLAM
Pengarang : Drs. Samsul Munir Amin, M.A.
Penerbit : Amzah
Harga : Rp. 84.000 discont  15%
Bayar :  Rp. 71.400 
B-Bd039 
DETAIL 


ILMU BUDAYA DASAR
Pengarang : Drs. Djoko Widagdho, dkk
Penerbit : Bumi Aksara
B-Bd040 
DETAIL






FILSAFAT DAN KEBUDAYAAN JAWA (Upaya Membangun Keselarasan Ilsam dan Budaya Jawa)
Pengarang : Asmoro Achmadi
Penerbit : Cendrawasih
B-Bd041  
DETAIL 







<<<HALAMAN SEBELUMNYA

Baca Selengkapnya ....

Village of Arts and Tourism Manglayang

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
manglayang kampung seni
Holidays on the weekends sometimes wasted just like that with us ndin miss home. In fact, there are actually a lot cheaper alternative roads that we can do on a Saturday and Sunday by going out of town are not so far away from where we live.

For those of you who live in Bandung, or possibly in Jakarta, Bogor and its surroundings, can walk to the village cheap Manglayang Arts and Tourism. Why are the streets of cheap? In addition to admission to the attractions, you practically do not need to pay again to enjoy the holiday. Unless you need to buy souvenirs, of course.
kampung seni manglayang
Village of Arts and Tourism Manglayang can we go as a tourist attraction that can enhance our knowledge in the field of arts and culture Manglayang. Position in the Road Cijambe, Cileunyi, Bandung. From the direction of Jakarta, you can just go into the toll, take the direction of Bandung, and exit on the highway Cileunyi.

Village of Arts and Tourism Manglayang pioneered by Kawi and his wife from 2005. And officially by the Governor of West Java has been set into the existing cultural attractions in Bandung in 2007. Stood on the land with an area of ??1.8 hectares owned by Kawi and family, Village of Arts and Tourism Manglayang featuring arts and culture to be enjoyed by the public. Baratlah cultural onslaught that inspired him to build the Village of Arts and Tourism Manglayang. There must be someone who could save the local culture that is not extinct and still can be studied by later generations, so roughly thought of Kawi.

There are many different cultures are shown, one of them is a dance show called Pakalang Bannerman. There is also a place for kids to play. Still remember congklak premises? Game with seeds inserted one by one into the wooden box that has a hollow hole? Can also play kazoos and bebetengan in children playground Manglayang Village of Arts and Tourism.

In addition to the playground, Village of Arts and Tourism Manglayang also provide some Saung which can be used by visitors. You can chat and get together with fellow guests at Saung Ruing. Seeing a performance at Saung Pintunan. And looking at the various crafts in Crafts Saung.
kampung seni manglayang
The concept is applied in the construction of Village of Arts and Tourism Manglayang is actually a tourist village. There are four sections that divide the Village of Arts and Tourism Manglayang, namely religious and agrarian art in the top, in the middle of no place to practice and art, showing art on the side of nature, and on the bottom front of the children's art. On the nature of art, has been available fields, which one day will be used to demonstrate how to plant rice and plowing at the same time.

Baca Selengkapnya ....

Sistem Kendali Dasar Rohani Jahja Widodo

Posted by Belibuku.web.id Jumat, 23 Desember 2011 0 komentar

Buku ini membahas tentang analisis sistem kendali dasar dengan pendekatan praktis/fisis dan matematis yang sederhana. Pendekatan sistem fisis yang dibahas dalam buku ini banyak digunakan dan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempermudah materi buku ini, formulasi sistem linear tak berubah waktu diuraikan terlebih dahulu, kemudian baru analisis karakteristik sistem kendali galat waktu tunak dan terakhir sistem kendali dengan komputer. Buku ini memuat contoh-contoh praktis agar pembaca menyadari sistem kendali dapat diterapkan pada semua aspek kehidupan kita dan setiap sistem fisis dapat dituliskan model matematikannya. Buku ini menekankan sistem-sistem praktis, mengembangkan fungsi transfer (alih), dan formulasi model matematikanya dari suatu sistem linear tak berubah waktu. Pada bagian akhir diuraikan dasar-dasar komputer dan sistem sistem kendali dengan komputer. Materi pembahasan meliputi: Pengertian dan Peranan Umpan Balik Sistem Lingkar Terbuka dan Lingkar Tertutup Analisis Keadaan Lunak Sistem kendali dengan Komputer Pengenalan Komputer
ISBN : 978-979-756-529-9
Tahun terbit : 2009
Harga : Rp 20.800,00
Halaman : viii+80

Baca Selengkapnya ....

Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat

Posted by Belibuku.web.id 2 komentar
masjid raya sultan
Anyone know where there Penyengat Island? Yep, in the Riau Islands. One of the famous tourist attraction on the island Penyengat is Sultan Riau Grand Mosque which was built on mass Engku Princess Hamida, wife Mahmudsyah Sultan, the ruler of Riau.

To be able to get to the island Penyengat, you can ride a motor boat from the Port of Sri Bintan Pura, City of Tanjung Pinang. The time needed is quite short, only about 15 minutes, at a cost of Rp. 10.000, -

At first, the Sultan of Riau Grand Mosque is only storey brick tower with a height less than 6 feet. Now, the mosque was repaired and enlarged by the Raja Muda Pertuan Abdurrahman. The mosque built by a community of mutual aid to the region to help Riau Linga building materials and food. Egg white material used to build the Great Mosque of Sultan Riau.

Area of ??Great Mosque of Sultan Riau this is 54 × 32 meters, with building area of ??29 × 19 meters. Wall thickness reached 50 cm, made ??the Sultan of Riau Grand Mosque is very sturdy and the only relics of the kingdom of Riau's remaining linga.

Island wide Penyengat only about 240 acres, and the Sultan of Riau Grand Mosque which is a striking yellow building directly visible from a long dock and the Port City of Sri Bintan Pura Tanjung Pinang. Sultan of Riau Grand Mosque has thirteen domes and four minarets pointed nearly nine feet tall. If the number of domes and towers are summed, then the pointer 17 is the number rekaat prayers in a day. Sultan of Riau Grand Mosque is set as the first mosque dome on the roof wearing.

At the entrance of the Sultan of Riau Grand Mosque, there are Al-Quran which was written by Abdurrahman in 1867 AD He is the son of Riau who studied in Istanbul Turkey. Al Quran was written when the teaching of Islam in Penyengat Island, Riau.

Attracted to the streets to the island of Riau Penyengat? Yuk!

Baca Selengkapnya ....

Taman Sari,Keindahan Istana Air

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
istana air taman sari
Taman Sari,Keindahan Istana Air adalah suatu kompleks istana yang sebenarnya terdiri dari beberapa bangunan (tidak semua bangunan ini berada di dalam air) dan lokasinya masih di dalam lingkungan Keraton Ngayogyakarta. Dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama "Perfume Garden" atau "Fragrant Garden", karena banyak bunga yang berbau harum ditanam dilingkungan taman ini. Taman Sari - Yogyakarta yang tidak hanya sekedar Taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai Camouflage area terhadap musuh-musuhnya, dan merupakan suatu sistem benteng pertahanan, selain itu juga sebagai tempat meditasi bagi Raja, tempat membuat batik yang dilakukan oleh selir-selir Raja dan putri-putri Raja, tempat berlatih kemiliteran bagi tentara kerajaan dan masih ada lagi.

Taman Sari- Yogyakarta didirikan pada tahun 1758 yang ide awalnya dari Pangeran Mangkubumi (yang kemudian bergelar Hamengku Buwono I) dan Raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya, sedangkan Demang Tegis (asli orang Portugis yang mendapat gelar dari kerajaan) sebagai tenaga ahli strukturnya.

Ada beberapa elemen yang memengaruhi arsitektur bangunan kompleks Taman Sari ini, diantaranya pengaruh dari Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa, dapat terlihat dibeberapa bagian bangunan ini.

Taman Sari - Yogyakarta mempunyai dua pintu gerbang utama, yaitu Gapuro Agung (yang berada dibagian Barat) dan Gapuro Panggung (yang berada dibagian Timur, yang saat ini(tahun 2007) digunakan sebagai pintu masuk utama ke lokasi kompleks Taman Sari ini).

Bentuk pintu gerbang atau 'Gapuro'nya sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa, pada detail dari Gapuro ini merupakan motif asli Jawa seperti stilasi dari sulur-sulur tanaman, burung, ekor dan sayap burung garuda.

Pada versi pertama diceritakan bahwa di Mancingan (suatu daerah di pantai selatan Yogyakarta) terdapat orang aneh yang tidak diketahui asal-usulnya. Masyarakat di daerah tersebut banyak yang menduga bahwa orang tersebut termasuk sebangsa jin atau penghuni hutan. Masyarakat beranggapan demikian karena orang tersebut menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang setempat. Orang aneh tersebut kemudian dihadapkan kepada Sultan Hamengku Buwana II yang saat itu masih memerintah. Rupanya Sultan Hamengku Buwana II berkenan mengambil orang tersebut sebagai abdi. Setelah beberapa lama orang itu pun dapat berbahasa Jawa. Berdasarkan keterangannya ia mengaku sebagai orang Portugis yang dalam dialek Jawa sering disebut Portegis. Orang Portegis itu kemudian dijadikan sebagai abdi yang mengepalai pembuatan bangunan (semacam arsitek).

Sultan Hamengku Buwana II pun memerintahkan orang tersebut agar membuat benteng. Rupanya Sultan Hamengku Buwana II amat berkenan atas hasil kerjanya. Orang tersebut kemudian diberi kedudukan sebagai demang, maka orang itu pun terkenal dengan nama Demang Portegis atau Demang Tegis. Demang Tegis inilah yang konon diperintahkan untuk membangun Pesanggrahan Taman Sari. Oleh karena itu pula bangunan Pesanggrahan Taman Sari menunjukkan unsur seni bangunan yang berasal dari Eropa (Portugis).

Menurut versi kedua diceritakan bahwa pada suatu ketika bupati Madiun yang waktu itu bernama raden Rangga Prawirasentika, yang telah banyak berjasa kepada Sultan Hamengku Buwana I memohon kepada beliau supaya dibebaskan dari kewajiban membayar pajak daerah yang selama ini dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Bupati Madiun hanya menyanggupi bila ada permintaan-permintaan khusus Sultan Hemngku Buwana I untuk kelengkapan hiasan dan kemegahan keraton. Sultan Hamengku Buwana I pun mengabulkan permohonan itu.

Oleh Sultan Hamengku Buwana I Bupati Madiun diperintah untuk membuat gamelan Sekaten sebagai pelengkap dari gamelan Sekaten yang berasal dari Surakarta. Semula gamelan tersebut berjumlah satu pasang, tetapi oleh karena palihan nagari (1755) gamelan itu dibagi dua. Satu untuk Kasultanan Yogyakarta dan satu lagi untuk Kasunanan Surakarta. Di samping itu, Sultan Hamengku Buwana I juga memerintahkan kepada Bupati Madiun untuk dibuatkan jempana 'tandu' sebagai kendaraan mempelai putri Sultan Hamengku Buwana I.

Pada tahun 1684 Raden Rangga Prawirasentika diperintahkan untuk membuat batu bata dan kelengakapannya sebagai persiapan untuk membangun pertamanan yang indahsebagai sarana untuk menenteramkan hati Sultan Hamengku Buwana I. Sultan menghendaki hal demikian karena baru saja menyelesaikan tugas berat (perang) yang berlangsung cukup lama. Keluarnya perintah Sultan Hamengku Buwana ditandai dengan sengkalan memet yang berbunyi Catur Naga Rasa Tunggal (1684).

Untuk pembuatan pertamanan/pesanggrahan itu atas perkenan Sultan Hemngku Buwana I dikepalai oleh Raden tumenggung Mangundipura dan dipimpin oleh K.P.H. Natakusuma, yang kemudian hari menjadi K.G.P.A.A. Paku Alam I (putra Sri Sultan dengan isteri selir yang bernama Bendara Raden Ayu Srenggara). Pembuatan tempat peraduan dan bangunan urung-urung 'gorong-gorong' yang menuju keraton yang sering juga disebut Gua Siluman dilakukan pada tahun 1687 dan ditandai dengan candra sengkala Pujining Brahmana Ngobahake Pajungutan (1687). Sedangkan pembangunan pintu-pintu gerbang dan tembok selesai pada tahun 1691.

Selesainya pembuatan bangungan Pesanggrahan Taman Sari diberi tanda sengkalan memet yang berupa relief pepohonan yang berbunga dan sedang dihisap madunya oleh burung-burung. Sengkalan memet tersebut berbunyi Lajering Kembang Sinesep Peksi (1691).

Dalam versi kedua ini diceritakan bahwa Raden Rangga Prawirasentika tidak dapat menyelesaikan pembuatan bangunan Pesanggrahan taman Sari. Beliau menyatakan bahwa pembangunan tersebut justru dirasa lebih besar biayanya dibandingkan dengan penyampaian pajak setahun dua kali yang selama ini dilakukannya. Oleh karenaya belilau mohon berhenti pada Sultan dan diperkenankan. Sultan kemudian memerintahkan K.P.H. Natakusuma untuk menyelsaikan bangunan itu atas biaya yang ditanggung Sultan sendiri.

Pembangunan Pesanggrahan Taman Sari ini kono banyak melibatkan tenaga kerja tidak saja yang berasal dari sekitar Yogyakarta, tetapi juga dari Madiun, Kedu, Jipang, dan sebagainya

Baca Selengkapnya ....

Sendang Sono, Gairah Cinta dan Keindahan Dalam Kesunyian

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
sendang sono kulon progo
Sendang Sono bisa dijangkau setelah melewati jalan berliku di kaki bukit Menoreh. Anda bisa memilih dua jalur jika ingin menjangkaunya dari pusat kota Yogyakarta, melewati Jalan Godean hingga Sentolo kemudian belok ke kanan, atau melewati Jalan Magelang hingga pertigaan Pasar Muntilan kemudian belok ke kiri. Jaraknya sekitar 45 kilometer, atau satu jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Sebuah pintu dengan dinding samping terbuat dari batu akan mengantar anda masuk ke kompleks ziarah yang luas, terbagi atas kapel-kapel kecil, lokasi Jalan Salib, Gua Maria, pendopo, sungai dan tempat penjualan perlengkapan ibadah. Udara sejuk akan menyapa anda begitu memasuki kompleks ziarah, tak heran sebab kompleks ini ditumbuhi banyak pepohonan.

Sendang Sono dinamai berdasarkan letaknya. Sendang berarti mata air, sementara Sono berarti pohon sono, sehingga nama itu menunjukkan bahwa sendang ini terletak di bawah pohon sono. Sendang beserta pohon sono dapat dijumpai dengan berbelok ke kanan dari pintu masuk, sayangnya anda tak bisa melihat sendang dengan leluasa karena bilik sendang kini ditutup dengan kotak kaca.

Sebelum tahun 1904, sendang ini lebih dikenal dengan nama Sendang Semagung, berfungsi sebagai persinggahan para bhikku yang ingin menuju daerah Boro, wilayah sebelah selatan Sendang Sono. Namun, sejak 20 Mei 1904 atau kedatangan Pastur Van Lith dan pembaptisan 173 warga Kalibawang menggunakan air sendang, tempat ini mulai berubah fungsi sebagai tempat ziarah umat Katholik.

Memasuki kapel utama di kompleks ziarah ini, anda bisa mengenang peristiwa pembaptisan yang terjadi 102 tahun lampau itu, sebab di kapel itu terdapat sebuah relief yang menggambarkan prosesi pembaptisan. Sementara memasuki Kapel bunda Maria dan Kapel Para Rasul, anda akan mengingat perjuangan Bunda Maria dan 12 rasul pertama Kristus.

Jika ingin mengenang perjuangan salah satu warga penggerak komunitas Katholik Sendang Sono, anda bisa menuju ke pemakaman di dekat Kapel bunda Maria. Di sana, anda akan menemukan makam Barnabas Sarikromo, sahabat baik Pastur Van Lith yang juga menjadi salah satu warga yang dibaptis pada tahun 1904 dan ditetapkan sebagai katekis pertama di daerah tersebut.

Sarikromo yang dilahirkan pada tahun 1874 bisa dikatakan seorang yang menerima rahmat karena senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan. Ketika muda, ia menderita sakit kaki yang sulit disembuhkan. Dalam doa dan janjinya untuk mengabdikan diri pada Tuhan jika kakinya disembuhkan, ia bertemu dengan Pastur Van Lith yang kemudian membantu pengobatannya ke seorang bruder hingga sembuh.

Jalan salib pendek bisa menjadi pilihan ibadah untuk mengenang kesengsaraan Kristus memanggul kayu Salib. Di setiap pemberhentian jalan salib itu, anda bisa menyalakan lilin sekaligus berdoa dan mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan Kristus menuju Bukit Golgota, seperti saat kristus jatuh dua kali saat memanggul kayu salib, saat Veronica mengusap wajah Kristus dengan sapu tangannya hingga saat akhir menjelang kematian Kristus.

Berdoa di depan Gua Maria yang terletak di belakang pohon sono juga bisa menjadi pilihan untuk mencari ketenangan batin. Banyak orang memanjatkan doa dengan bersimpuh dan menyalakan lilin di depan gua ini. Anda bahkan bisa menuliskan permohonan atau curahan hati anda dalam secarik kertas, lalu memasukkannya dalam pot tempat pembakaran surat agar Tuhan menerimanya. Asal tahu, patung Bunda Maria yang ada di kompleks ini didatangkan khusus dari Spanyol.

Selain menenangkan diri dan berdoa, anda juga bisa menikmati keindahan arsitektur kompleks yang dirancang oleh Y.B Mangunwijaya Pr dan meraih Aga Khan Awards ini. Anda bisa duduk santai di pendopo sanbil menikmati bangunan sekeliling yang didominasi bahan batu, atau berdiri di jembatan kecil sambil menikmati indahnya sungai yang mengalir di bawahnya.

Saat hendak pulang, jangan lupa mengambil air sendang dengan cara menuju keran-keran air yang terdapat di sisi kanan sungai. Membawa pulang air sendang dan meminumnya, dipercaya dapat mendatangkan berkah. Dengan membawa air sendang itu, tentu perenungan dan permohonan yang disampaikan selama ibadah akan lebih komplit.

Baca Selengkapnya ....

Puro Pakualaman dan Keistimewaan Jogja

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
[caption id="attachment_524" align="aligncenter" width="276" caption="Puro Pakualaman"]Puro Pakualaman[/caption]

Puro Pakualaman dan Keistimewaan Jogja - Puro Pakualaman merupakan sebuah Istana Kadipaten yang menjadi tempat tinggal semua generasi Paku Alam. Istana yang didirikan pada awal abad XIX ini terletak di Jalan Sultan Agung, sekitar 2 km timur Kraton Yogyakarta. Sesuai dengan fungsinya sebagai Istana Kadipaten, pada jaman kerajaan dulu Puro Pakualaman merupakan kediaman Adipati Keraton Yogyakarta yang bergelar Paku Alam. Adipati adalah pejabat kerajaan setingkat Perdana Menteri.

Ketika memasuki pagar istana, pengunjung akan melewati sebuah lapangan yang saat ini sudah dipadati oleh warung-warung makan dan lapak penjual gerabah. Tanda yang menunjukkan lapangan ini merupakan bagian istana adalah keberadaan sebuah pohon beringin tua di salah satu sisinya. Selanjutnya, pengunjung akan memasuki sebuah gerbang bernama Wiworo Kusumo.

Dari pintu masuk ini, sebuah Joglo terlihat. Bagian depan Joglo dinamakan Wiworo Kusumo Winayang Reko yang berarti keselamatan, keadilan, dan kebebasan, dan berfungsi untuk menerima tamu dalam suasana tidak resmi. Bagian berikutnya adalah Pendopo Bangsal Utomo Sewotomo. Ruangan tepat di tengah joglo ini memiliki 4 pilar kayu jati ukir.

Salah satu sudut depan pendopo dilengkapi seperangkat gamelan yang diberi Kyai Kebogiro. Gamelan ini biasa dimainkan setiap hari Minggu Pon, 1 kali dalam 35 hari. Di bagian lain Pendopo, terdapat sebuah ruangan bernama Ruang China, tempat menyimpan barang-barang antik dari Cina. Ruang terakhir di Pendopo adalah ruang Srikaya, yang merupakan ruang kerja sang Adipati.

Di belakang Pendopo berdiri bangunan Dalem Ageng Proboyekso. Penggunaan kata ‘Dalem’ menandakan fungsi bangunan sebagai ruangan utama istana. Bangunan ini terbagi atas beberapa ruang, yaitu Pasren, ruang pusaka, ruang pakaian di sayap kiri, kamar tidur di bagian kanan, Gandok Wetan, Gandok Kulon. Gandok Wetan dan Kulon adalah tempat tinggal keluarga raja.

Seworenggo adalah sebuah ruangan di belakang Dalem Ageng Proboyekso. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang tunggu dan ruang pertemuan bagi adipati dan sanak keluarganya. Lebih ke belakang lagi, terdapat ruang rekreasi raja dan permaisuri yang terbuat dari kaca bernama ruang Maerakaca. Di kebun belakang istana, sebuah pohon Gandaria konon menjadi peneduh adipati saat bersemedi. Sebuah gedung prajurit didirikan untuk mekjaga pagar belakang istana yang memiliki 2 gerbang.

Puro Pakualaman juga masih menyediakan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Di depan Dalem Ageng Prabayeksa terdapat sebuah museum yang memiliki 3 ruang pamer. Ruang pertama berisi penjelasan silsilah Paku Alam, foto-foto, beberapa dokumen perjanjian, simbol-simbol kebesaran, serta beberapa pusaka. Ruang kedua berisi berbagai jenis senjata kuno, sedangkan ruang terakhir berisi kereta kencana Kyai Manik Kumolo dan Kyai Roro Kumenyar.

Ada pula Masjid Pakualaman. Masjid yang menjadi bangunan cagar budaya Yogyakarta ini dibangun oleh Paku Alam II sekitar akhir abad XIX. Pengunjung juga bisa menambah pengetahuan dengan mengunjungi paviliun Purworetno yang berfungsi sebagai perpustakaan istana. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku-buku Jawa klasik termasuk buku karangan Paku Alam III berjudul Serat Dharma Wirayat.

Kompleks Puro Pakualaman dibuka untuk pengunjung hanya tiap hari Minggu, Senin dan Kamis, antara pukul 09.30 hingga 13.00. Setelah puas menikmati keindahan kompleks istana ini, pengunjung juga bisa menyambangi beberapa objek wisata di sekitarnya. Museum Jendral Sudirman, Ndalem Banaran, Ndalem Notokusuman, dan perkampungan di bantaran Kali Code adalah beberapa tempat menarik di seputar Pakualaman.

Sejak beberapa tahun terakhir, halaman depan Puro Pakualaman menjadi sebuah tempat nongkrong dan ngobrol yang asik bagi muda-mudi yang tinggal di Yogyakarta. Kawasan ini terkenal dengan sajian teh poci gula batu yang pas untuk teman menghabiskan malam. Berbagai penganan tradisional juga tersedia, antara lain berbagai macam baceman, wedhang ronde, dan jadah bakar.

Puro Pakualaman dan Keistimewaan Jogja

Baca Selengkapnya ....

Pemandian Air panas Pacet di Gunung Welirang

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
pemandian air panas pacet mojokerto
Objek Wisata Pemandian Air Panas Pacet berlokasi di lereng gunung Welirang, Kecamatan Pacet , Mojokerto Jawa Timur.

Pacet terkenal sebagai kawasan wisata pegunungan di Mojokerto yang terletak ±600 m dari permukaan laut. yang mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi dipenuhi dengan pemandangan alam yang tak kalah elok. Jajaran bukit, aliran sungai bening yang mengalir dan hutan perawan yang masih asri terbentang luas menyambut kedatangan wisatawan yang ingin menikmati pemandangan di sekitar lokasi pariwisata.

Tak jauh dari lokasi pemandian air panas Pacet, masih dalam satu kompleks, tersedia juga kolam pemancingan ikan dan arena bermain anak-anak yang bernama Ubalan.

Disini terdapat berbagai macam permainan anak-anak seperti ayunan, mandi bola, sepeda air, dan lain-lain.

Objek Wisata Pemandian Air Panas Pacet sangat pas buat liburan akhir pekan bersama keluarga

Baca Selengkapnya ....

Tanjung Putting National Park

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar
Taman nasional tanjung puting
Tanjung Putting National Park formerly known as Tanjung Putting Wildlife Reserve. Tanjung Putting Wildlife Reserve established by the Dutch East Indies colonial government in the year 1936/1937 covering an area of ??305,000 hectares. Pada12 May 1984, Minister of Forestry set as Tanjung Putting National Park and the extent increased to 415 040 hectares. Tanjung Putting National Park was created to protect orang-utans (Pongo pygmaeus) and bekanran (Nasalis larvatus). Precisely, Tanjung Putting National Park is located in southwestern semananjung South Kalimantan Province.

Tanjung Putting National Park is located in the District Kumai, Kotawaringin West, and in the District of Hanau, Lake Sembuluh, and Seruyan Downstream, Seruyan Regency, Central Kalimantan Province. Tanjung Putting National Park area is inhabited by plants as follows meranti (Shorea sp.), Ramin (Gonystylus bancanus), jelutung (Dyera costulata), aloes, wood street, keruing (Dipterocarpus sp), ironwood (Eusideroxylon zwageri), tengkawang (Dracomentelas sp.), Lithocarpus, Castonopsis, Schiima, Hopea, Licuala, Vatica, Casuarina, Astonia, Imperata cylindrica, Crinum sp., Sonneratia, Rhizophora, Barringtonia, Nipah (Nypa fruticans), Podocarpus, and Scaevola. Plants that inhabit the lower layers of the forest consists of the types of rattan and tree saplings.

Protected rare wildlife species in the forests of Tanjung Putting National Park, among others, orangutans (Pongo Satyrus), proboscis monkey (Nasalis larvatus), red monkey (Presbytis rubicunda rubida), bears (Helarctos malayanus euryspilus), deer (Tragulus klossi javanicus), clouded leopard (Neofelis nebulosa), and cats (Prionailurus borneoensis bengalensis). Several types of reptiles such as crocodiles sinyong chopsticks (Tomistoma Schlegel), estuarine crocodile (Crocodilus porosus), and bidawang (Trionyx cartilagenous) are also found in Tanjung Putting National Park is. In addition there are over 200 species of birds that live in this region. One is Sindang lawe (Ciconia stormii) which included 20 of the world's rarest bird species.

Orangutans are an icon of Tanjung Putting National Park is. Borneo Orangutan has a characteristic reddish fur that is dark and has no tail. Corresponding growth of age, adult male orangutans develop cheek pads to form. The older, bigger cheek pads so impressed his face grim. Tanjung Putting National Park was designated as a UNESCO Biosphere Reserve in 1977 and is the Sister Park with Malaysia.

This National Park has several ecosystem types, namely lowland tropical forest, dry forest land (heath forest), freshwater swamp forests, peat swamp forests, mangrove forests or mangroves, coastal forests and secondary forests. Tanjung Putting National Park is the first location in Indonesia as an orangutan rehabilitation center. There are three locations for rehabilitation of orangutans at the Cape of Good Hope, Tanggui Cottage, and Camp Leakey.

Cape of Good Hope is the first station in the rehabilitation process of orangutans. This location is located in secondary forest and swamp forest that is equipped with a guest house, information center, and dirt roads. Tanggui cottage used to observe the orangutans. Orangutans have been observed in a closed and avoided contact with humans. Camp Leakey was established in 1971 and located in primary forest which is home of some semi-wild orangutans to the wild and from the newborn to age three years (old king). Natai Galangal is a research station proboscis monkeys and other wildlife observation through the river. Reed River and Lake Birds used in animal observation of birds, especially migratory birds.

Camp Cottage bounce is a study site. Location Camp Cottage bounce estuary located between the Post and Camp Leakey Ali. Camp Cottage bounce was founded by the Orangutan Foundation International, a foundation of the United Kingdom in 2003. Camp was then renovated again in 2005.

For locations mecapai Tanjung Putting National Park, you can depart from Jakarta or Semarang using ships or aircraft to Pangkalan Bun. From Base Bun, you can use ground vehicles to the District Kumai by traveling about 20 minutes (8 kilometers). Furthermore, from Kumai to the Cape of Good Hope, you are using klotok for 1.5 to 2 hours. If you want to direct to Natai Galangal, you need 4-5 hours time. If you want more quickly, you can use a fast boat from Kumai to the Cape of Good Hope is only 0.5 to 1 hour, from Kumai - Camp Leakey for 1.5 to 2 hours, and from Kumai to Natai Galangal for 1.5 to 2 hours.

If you walk into Tnajung Putting National Park in May, you can enjoy the cultural attractions outside the park. In May Traditional Rowing Competition held in Pangkalan Bun. The best season to visit Tanjung Putting National Park is between June to September. If you have the opportunity to Borneo streets in those months, do not forget to stop in Tanjung Putting National Park.

Baca Selengkapnya ....

Pesona Danau Singkarak ( Enchantment Lake Singkarak ) , Bilih Fish House

Posted by Belibuku.web.id Kamis, 22 Desember 2011 0 komentar
danau singkarak
Lake Singkarak stretched across two districts in West Sumatra, Solok and Tanah Datar regency. This lake is upstream of Batang (River) and Batang Anai Ombilin. This lake has an area of ??107.8 km ², which is about 21 km long and 7 km wide. Natural outlet for excess water is flowing river Ombilin eastward to the Strait of Malacca.

With an area of ??107.8 square km Lake Singkarak is the second largest lake on the island of Sumatra after Lake Toba in North Sumatra is famous for. In addition, natural beauty, cool air and clear water Lake Singkarak is the charm that is so special to visit.

The lake is situated at an altitude of 362.5 m above sea level has a unique fish species that live only in this lake. Local people call it "Fish Bilih" (Mystacoleuseus padangensis). These fish can not be cultivated outside their natural habitat, both in the aquarium, pond, even in floating net floating in Lake Singkarak though.

For tourists who want to enjoy the Lake Festival of the close, the boat is provided and traditional boat tour along the lake. At certain moments, in the traditional lake boat race was held for local and national level. This is an attraction for tourists who like to watch the boat races.

To get to Lake Singkarak, the trip can be achieved through the land. If using public transport, from Padang to the location of the trip takes approximately 2.5 hours and costs between Rp 25,000 to Rp 40,000. For tourists who want to use a rental car, will cost about Rp 400,000 per day.

Baca Selengkapnya ....

Padang Siantar, Walking With Love

Posted by Belibuku.web.id 0 komentar


This is my second time to West Sumatra. The first time in 2001 while still a student, I ride from Tanjung Priok Pelni ship and anchored to the Gulf Bayur. It was his walk to Bukittinggi, Lake Maninjau and who knows what beach I forget his name. On this second visit did not even have time to Bukittinggi, Lake Maninjau and beaches in West Sumatra. But a few hundred miles I traveled road trip, traveling the district. Tanah Datar, Kab. Fifty Cities, Kab. Solok, Kab. Sawahlunto, Kab. Sijunjung and some who had visited tourist attraction. To the extent that the skin melegam some degree, but it was fun walking my version.

Who first visited the Valley Harau. Two hours drive from Lintau Buo, where I stay. Lintau own 4-hour journey to travel from the city of Padang, through the hills and steep canyons during the trip. Too bad because I was late leaving, at 14.00, so in one day so this is only one object that I can visit. Harau Valley there are many beautiful waterfalls. When I arrived, the discharge water is not so big, so only the patter of water only when it got to the bottom. What is interesting for me to take it perjalananya dozens (hundreds if PP) kilometers to the Valley Haraunya. I also saw a rainbow in the Valley Falls Harau.

I am interested in the new Regent's office and local parliament who built majestically on a hill. Cool. The concept of out of town and apart from the hubbub of the city. Bekasi District, my district, too. Away from the malls and even in the middle of residential luxury.

At night when I got home from Harau, trapped by the rain and I spent hanging out in the Market Payakumbuh, eat while nyoba online. Understandably, in IM2 Lintau not get a signal. I nyobain bika cake, and drink ginger sekoteng. If you eat it plain, rice fields of the original stall in Padang. Could not sate in the Market nyoba Payakumbuh, yesterday was trying to Ajo Field Sate Park City Imam Bonjol, Padang.

Another attraction is the beautiful Grotto. If that is lived ngesot wrote of Lintau Buo. Bathing in hot springs and exploring the forest down to the Grotto as far as 1 kilometeran. There are wasps are bred on the cave walls are very steep and high. I could not nominated for her how do I harvest. And certainly very soothing natural atmosphere. Missing all the stress over the years. In the quiet woods and caves surrounded by high cliffs. Perfect!

When the District. Solok take hundreds (again) miles round trip, it was even visited by relatives who wanted to go. It's rather stupid, because dateng maen wrote without giving the news going in there. Lanjutlah to Lake Singkarak the length and breadth not imagine. Buy souvenirs Bilih fish, which only exist in the lake. 40,000, - half a kilo, overpriced not ya? Because no bargain at all.


Then do not complete it if not to the Palace Pagaruyung. The palace was burned and until now has not been opened for public entry into the palace. So it can only photographs on the surface. Pagaruyung is a district with Lintau, namely Tanah Datar.

And instead of me if only dateng to the attractions that tourists didatengin in general. There is always a place I was looking for, that other people do not usually come to the site.

There is a fort named Van Der Capellen. Not as good as the existing Rotterdam Museum La Galigonya, the fort was not much content in it, although it was built with the concept of museums such as Rotterdam, but the mini-museum. : P

When you get to the Citadel and even then, nobody was there. I mblusuk only inward, photographs, and finally left again. If I remember correctly, the year of manufacture 1804.

In addition to the Citadel, there is another old cemetery: Heritage Sites Ustano Rajo Alam. The shape is very different from his tombstone Tomb Kings Tallo in South Sulawesi, I've been to. Gravestone does not actually, because there are only a stone that looks like a Kujang, the typical weapon of West Java. At the front of the tomb, there is the tomb wrapped in yellow cloth. Boyfriend told me anyway, was the tomb of one of the highest standing there, king might be, but I have not had time googling to know details of attractions for the tomb site.

Next to the tomb, there is a huge banyan tree, with a bunch of monkeys playing underneath. My time is very limited, making me no time to try to come to the hordes of monkeys, whether benign or not.

And lastly, I have visited attraction is the Peak Pato. I can not stay long there because of the cold the same as at the top, not the cold nail bener deh. After the Peak Pato, I dikenalin same friends during her high school boyfriend who happened to be a small reunion of a sudden. Seneng, can walk into the field (again) and hope for years to come back again and share the story on this blog about the different attractions.


Baca Selengkapnya ....
ricky pratama support eva's blog - Original design by Bamz | Copyright of Buku Tentang.